Minggu, 16 November 2008

pendidikan sebagai

PENDIDIKAN SEBAGAI ALAT PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Oleh : Mintarsih Danumihardja
Abstrak
Pengembangan sumber daya manusia, adalah merupakan faktor yang sangat esensial bagi suatu bangsa, terutama bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun dalam berbagai bidang. Pengembangan sumber daya manusia yang potensial untuk mengubah sumber daya manusia yang potensial agar menjadi manusia pembangunan yang tangguh. Pengembangan sumber daya manusia hanya bisa dilakukan melalui proses pendidikan, karena pendidikan manusia akan mampu memiliki pengetahuan, teknologi, ketrampilan dan kecakapan.

Kata kunci : Pendidikan dan Pengembangan SDM.

A. Pendahuluan.
Proses dan keberhasilan pembangunan di Indonesia akan ditentukan oleh sikap dan kemampuan manusia-manusia yang berperan dalam proses pembangunan tersebut. Oleh karena itu manusia yang berkualitas merupakan syarat mutlak dalam proses pembangunan, sehingga dari hasil pembangunan itu akan menghasilkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi manusia itu sendiri. Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dituntut usaha-usaha pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, sebab proses pengembangan sumber daya manusia merupakan kunci kearah modernisasi seperti ungkapan sebagai berikut “.......the process of human resource development unlock the door to modernization “ (Habirson dan Myers 1964)
Pendidikan merupakan langkah yang paling strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Dengan melalui pendidikan akan diperoleh peluang untuk memperoleh ilmu pengetahuan, teknologi, kecakapan dan ketrampilan serta keahlian profesional yang sangat diperlukan dalam membangun bangsa. Pendidikan menambah kemampuan, baik yang secara langsung dan tidak langsung menyangkut pekerjaan maupun yang menyangkut cara dan teknik menyelesaikan suatu tugas pekerjaan secara tepat guna. Dengan demikian pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai investasi jangka panjang yang imbalannya baru dapat dinikmati beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan kemampuan dan ketrampilankerja. Peningkatan pendidikan mengarah pada peningkatan produktivitas kerja. Sedangkan peningkatan produktivitas ini akan tercermin di dalam imbalan yang diterima oleh individu yang bersangkutan. Oleh karena itu hubungan antara pendidikan dan produktivitas kerja juga tercermin dalam tingkat penghasilan.
Yang lebih penting adalah bahwa pendidikan akan mengubah sikap mental manusia dari yang tradisional ke arah modernisasi, sehingga dapat mempengaruhi semua kondisi tata kehidupan manusia dalam berbagai bidang : sosial, ekonomi dan politik, sehingga pendidikan dianggap sebagai kunci dari modernisasi. Seperti dikemukakan oleh Harbison dan Myers (1964:181), “Certainly education is the key that unlocks the door to modernization”.
Dari uraian tersebut di atas fungsi atau tugas pendidikan, menurut Oteng Sutisna (1987:66), dapat dikatagorikan yang berikut : (1) pendidikan untuk pengembangan pribadi dan perubahan sosial, (2) pendidikan untuk pertumbuhan ekonomi dan (3) pendidikan untuk pembangunan politik.

B. Pendidikan untuk Pengembangan Pribadi dan Sosial
Pembangunan adalah suatu perubahan yang fundamental dalam mental dan karakter manusia dan cara memelihara kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Jadi yang pokok dalam hal ini adalah bahwa pendidikan harus mampu mendorong modernisasi masyarakat, dan di lain pihak kebiasaan sosial yang ada harus merupakan modal kekuatan untuk mendorong ke arah modernisasi. Tetapi perlu diingat bahwa pendidikan bukanlah suatu ramuan ajaib yang dapat mengubah masyarakat dalam tempo yang singkat. Perubahan masyarakat adalah proses yang sangat rumit, seperti yang nampak apabila kita meninjau hubungan antara pendidikan dan pembangunan.

C. Pendidikan untuk Pertumbuhan Ekonomi
Sejak dimulainya program Pembangunan Nasional sampai sekarang (dari PELITA I – PELITA IV) orientasi utama program pembangunan adalah pada sektor ekonomi. Hal ini karena dirasakan bahwa tingkat keadaan ekonomi negara dan bangsa kita masih jauh dari kebutuhan. Sedangkan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang terutama karena tingkat pertumbuhan penduduk yang terus melaju dengan pesat.
Apabila kita hubungkan dengan pendapat Harbison dan Myers bahwa keberhasilan pembangunan dan modernisasi akan dapat dicapai apabila dilaksanakan oleh manusia-manusia yang memiliki jiwa membangun atau modern, sedangkan kunci modernisasi adalah pendidikan, maka semestinya faktor pengembangan sumberdaya manusia yang berarti modernisasi pendidikan harus mendapat prioritas utama, di samping faktor ekonomi. Dengan demikian kemajuan pada sektor ekonomi akan sulit dicapai apabila tidak didukung oleh tingkat kemajuan pendidikan.
Namun tidak selamanya pendidikan dapat menghasilkan manusia-manusia yang relevan dengan tuntutan pembangunan ekonomi, apabila sistem pendidikan itu sendiri tidak berorientasi kepada tuntutan tersebut. Umpamanya orientasi pendidikan hanya diarahkan kepada pengembangan segi intelektual saja. Oleh karena itu agar pendidikan berfungsi ke arah pertumbuhan ekonomi di samping mengembangkan segi intelektual dan kecakapan, menurut Oteng Sutisna (1977:70-71) mengemukakan sebagai berikut :
Pertama, pendidikan nasional harus memelihara jiwa inovatif pada murid-murid-hasrat untuk mencoba, untuk bereksperimen, untuk mencipta.
.................................................................................................................................
Kedua, sekolah-sekolah dan masyarakat harus bekerjasama dalam mengembangkan jiwa kewiraswastaan yang baru.
.................................................................................................................................
Ketiga, suatu sikap baik terhadap pekerjaan produktif, terhadap menjalankan pekerjaan teknis dan terhadap memperoleh tangan kotor dalam proses penciptaan atau penemuan atau pembuatan perlu diperbaharui.
.................................................................................................................................
Akhirnya diperlukan serangkaian sikap baru yang fungsional terhadap efisiensi bekerja serta disiplin jabatan dan terhadap pengangkatan dan promosi.

Dari pendapat diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa fungsi sekolah dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi adalah berupaya mengembangkan sikap, ketrampilan dan keahlian yang dapat menunjang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini berarti semangat berkarya, berproduksi, berwiraswasta dan inovasi, dan sikap menghargai pekerjaan harus ditanamkan kepada murid-murid.

D. Pendidikan untuk Mengembangkan Politik.
Pengembangan politik adalah pembinaan bangsa ataupun sebaliknya pembinaan bangsa merupakan bagian dari pembangunan politik, agaknya jelas bahwa masalah integrasi nasional masalah pembinaan kewarganegaraan dan pembinaan keseluruhan sistem kelembagaan merupakan bagian dari proses pembinaan bangsa. Menurut Esman terjemahan Bintaro dan Mustopadidjaja (1986:25) di dalam hubungan pembinaan sistem kelembagaan ini terdapat tiga elemen penting yang perlu diperhatikan, ialah :
(1) adanya elite penguasa yang mendorong dan mengarahkan perubahan (“modernisasi”), (2) adanya doktrin yang mendasari norma-norma, prioritas, peralatan, dan strategi elite penguasa tersebut, dan (3) adanya seperangkat peralatan yang menjamin komuniaksi dua arah dan yang mampu menterjemahkan komitmen-komitmen politik ke dalam suatu program operasional.

Ditinjau dari pendapat diatas, maka pendidikan merupakan alat yang penting, tidak saja dalam melatih dan menjaring para pemimpin aparat pemerintah dan politik, tetapi juga mempersiapkan calon-calon politik. Guru dapat berfungsi sebagai penyumbang utama komunikasi itu. Ide-ide tentang nasionalisme bisa dikembangkan dari para pemimpin politik kepada masyarakat melalui guru. Fungsi guru yang utama adalah mempersiapkan kaum muda dan anak-anak untuk memahami dan mengerti masalah politik nasional serta mempersiapkan pemeran-pemeran tertentu dalam sistem politik. Guru merupakan mata rantai antara yang memerintah dan yang diperintah. Jadi guru termasuk orang-orang yang sangat diperlukan bagi pembangunan politik dan nation building.
Berdasarkan uraian di atas, maka nampak jelas peranan pendidikan dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pengembangan sumberdaya manusia, yang merupakan unsur yang dominan di dalam pembangunan nasional. Mengingat pentingnya fungsi pendidikan di dalam pengembangan sumberdaya manusia, dan agar supaya upaya pendidikan itu dapat menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang sesuai dengan tuntutan pembangungan, maka ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian antara lain adalah :
1. Pendidikan hendaknya didasarkan atas prinsip Pancasila. Seperti telah disinggung dalam pembahasan di atas mengenai profil “manusia Pancasila” antara lain : dedikasi yang tinggi terhadap masa depan Indonesia; mengembangkan identitas, kesadaran dan kesatuan bangsa; sehat fisik maupun jiwa; menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan; kreatif dan bertanggung jawab; taat pada agama; bersikap demokratis dan toleransi; mencintai sesama manusia; dapat mewariskan semangat dan nilai-nilai 1945; menghormati tradisi dan sejarah nenek moyang.
2. Perlunya penyesuaian sistem pendidikan agar relevan dengan pembangunan. Maksudnya adalah bahwa pendidikan dapat menghasilkan manusia-manusia yang mampu membangun ekonomi, produktivitas serta tenaga kerja yang cukup trampil. Akan tetapi tujuan pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mencetak tenaga kerja yang terlatih untuk pembangunan tapi juga untuk menciptakan efek transformasi ke arah masyarakat yang lebih rasional dan demokratis dan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kepribadian Indonesia.
3. Persamaan kesempatan dalam pendidikan. Hal ini juga menyangkut memperbanyak sekolah pada semua tingkatan.
4. Meningkatkan mutu pendidikan. Inin tidak hanya terbatas pada peningkatan standar yang sudah ada tetapi meliputi juga pemberian yang baru: mengajar berpikir kritis, pemahaman konsep-konsep, pemecahan masalah, ketrampilan praktis, kemampuan kreatif, serta perhatian terhadap relevansi kurikulum. Di sekolah lanjutan diberikan tekanan terhadap pengembangan sekolah-sekolah kejuruan dan teknik agar relevan dengan kebutuhan-kebutuhan pembangungan, serta perlunya dikembangkan semangat dan kecakapan kewiraswastaan.
5. Pendidikan umum hendaknya relevan dengan lingkungan murid dan juga dengan tingkat perkembangan kepribadiannya. Pengembangan kurikulum harus disesuaikan dengan keadaan lokal dan regional tanpa perlu jauh menyimpang dari konsep kesatuan nasional dan standar mutu yang telah digariskan.
6. Peningkatan jumlah dan kualitas guru. Hal ini merupakan yang cukup penting karena pada akhirnya kualitas manusia-manusia dari produk pendidikan akan ditentukan oleh guru. Keputusan-keputusan mengenai tujuan yang lebih operasional, manajemen sekolah (kelas, penjabaran dan penentuan kurikulum, penggunaan metodologi mengajar ada pada fihak guru.
Itulah antara lain masalah-masalah pokok pendidikan yang kiranya perlu mendapat perhatian serius, agar pendidikan mampu mengembangkan sumebr daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan nasional.

E. Kesimpulan
Dengan berlandaskan kepada pembahasan pada bagian terdahulu, maka pada bagian ini penulis akan mencoba membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengembangan sumber daya manusia, adalah merupakan faktor yang sangat esensial bagi negara Indonesia yang sedang membangun dalam berbagai bidang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan pembuka jalan untuk modenisasi. Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk mengubah sumberdaya manusia yang potensial agar menjadi manusia-manusia pembangunan yang tangguh, berbudi luhur, cakap, terampil, percaya diri sendiri, sehat jasmani maupun rohani dan bersemangat untuk membangun.
2. Pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam mengembangkan sumberdaya manusia. Dengan pendidikan manusia akan mampu memiliki ilmu pengatahuan dan teknologi, kecakapan atau ketrampilian, serta keahlian profesional. Melalui pendidikan manusia bisa sampai kepada kesadaran pemilikian, bahkan penguasaan sesuatu kemampuan ekstra, sehingga makin meningkat pula kemampuannya utnuk berketahanan menghadapi berbagai masalah di dalam kehidupannya. Selain dari pada itu yang lebih penting dengan melalui pendidikan adalah dapat membangun diri pribadi sebagai penanggung eksistensi, pengukuhan diri pribadi sebagai kesejatian berhubungan dengan pembentukan identitas diri yang mantap.
3. Agar pendidikan dapat mengembangkan sumberdaya manusia sesuai dengan tuntuta pembangunan, maka tujuan pendidikan hendaknya sesuai dengan tujuan pembangunan nasional; isi kurikulum hendaknya mampu membekali manusia-manusia yang berkepribadian tinggi, sikap mental membangun, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, kecakapan dan keahlian yang relevan dengan tuntutan pembangunan; manajemen belajar yang efektif sehingga dapat meningkatkan belajar siswa dan hal ini akan menyangkut masalah kemampuan guru.




KEPUSTAKAAN

Fuad Hasan, Peranan Sumberdaya Manusia serta Perkembangan Ilmu-Ilmu Sosial dan Kemanusiaan di Indonesia, Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional ke IV, Jakarta, 1986

Fakry Gaffar Mohammad, Fungsi Perencanaan dan Menciptakan Keterpaduan Upaya untuk Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, Seminar Nasional Pembangunan Pendidikan, IKIP Bandung, 1986

Harbison, F., dan Myers, A. Charles, Education, Manpower, and Economic Growth, Strategies of Human Resource Development, McGraw-Hill Book Company, New York, Toronto, London, 1964

Sutisna, Oteng, Pendidikan dan Pembangunan Tantantann Bagi Pembaruan Pendidikan. Penerbit Ganaco NV, Bandung

Soedjatmoko, Ilmu-ilmu Kemanusiaan dan Masalah Pembangunan, Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional ke IV, Jakarta, 1986

Tjokroamidjojo, Bintaro dan Mustopadijaya, Teori & Strategi Pembangunan Nasional, Gunung Agung, Jakarta, 1986

Skiener, Myron, (Ed.), Modernisasi Dinamika Pertumbuhan, Gadjahmada University Press, Yogyakarta, 1984























RIWAYAT HIDUP PENULIS



Nama : Dr. Mintarsih Danumihardja . MPD
Pekerjaan : Dosen Kopertis DPK FKIP Unswagati Cirebon
Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Alamat Kantor : Jl. Perjuangan No. 1 Cirebon Tlp. (0231) 487249
Alamat Rumah : Jl. Siliwangi No. 80 Cirebon Tlp. (0231) 208492
Jl. Cijawura Girang V No. 22 Bandung (022) 7564464
HP : 0818423028

Tidak ada komentar: